Makasih banget bagi yang masih penasaran dengan sepenggal kisah hidup gw dan akhirnya
“tiba” pada postingan yang satu ini, hehehe.
Di awal bulan April, dukacita datang menghampiri keluarga
gw. My grandmother passed away on April 4th, beberapa hari setelah gw sidang
skripsi. Akhirnya gw sama adik gw pulang ke Manado dadakan. Dari situ gw
langsung mikirn revisi skripsi gw. Deadline pengumpulan hard cover itu 14 April
sedangkan gw harus berada di Manado untuk beberapa hari. Dengan demikian, waktu
gw kepotong buat ketemu dosen pembimbing dan penguji untuk konsultasi
perbaikan. Gw sempat mikir untuk extend aja kalo emang waktunya nggak cukup.
Hari Kamis tanggal 9 April gw balik ke Jakarta. Gw langsung bikin janji sama
dosen pembimbing dan penguji. Gw ketemu dosen pembimbing hari Sabtunya dan
Thank God semua perbaikan gw langsung di acc sama Ci Natalia (akhirnya gw
menyebutkan nama dosen pembimbing gw yang kece ini hahaha). Hari Seninnya, gw
ketemu dosen ketua penguji dan Thank God semua perbaikan gw juga langsung di
acc sama Pak Hadir (nih nama dosen ketua penguji gw yang baik hati hehehe). Sesudah
ketemu Pak Hadir di Kampus Syahdan, gw langsung tancap gas ke Kampus Anggrek
buat ngantri di Layanan Mahasiswa buat ambil Pernyataan Dewan Penguji (PDP)
untuk dilampirkan di hard cover skripsi. Deadline gw udah H-1 sehingga gw
memutuskan untuk semua isi skripsi hari itu juga biar besoknya
(Selasa, 14 April) gw tinggal jilid dan kumpul ke Layanan Mahasiswa, dimana
buat kumpul, harus ngantri dari pagi karena lagi banyak banget yang kumpul
skripsi saat itu. Ketika gw kumpul tepat di hari deadline, gw kembali tersadar
bahwa Tuhan sedang bekerja bagi gw saat itu. Cukup banyak waktu yang terpotong
karena acara keluarga di Manado tapi bisa Tuhan “cukupkan” bagi gw untuk kumpul hard
cover skripsi tepat waktu. Padahal gw udah cari info soal extend dan udah niat
melakukannya, tapi ternyata nggak perlu. Dalam beberapa hari saja, semua urusan
gw dengan dosen pembimbing, dosen, penguji, Layanan Mahasiswa bisa beres dan
berjalan lancar tanpa hambatan-hambatan yang bikin gw rempong dan memperlambat progress gw (sebelum balik ke Manado, gw emang udah nyicil bikin revisinya).
And finally, holiday officially starts!! Beberapa hari
setelah itu, gw kembali lagi ke Manado untuk liburan sambil nunggu wisuda
tanggal 30 Juli nanti. Akhirnya gw bisa kembali merasakan suasana rumah,
makanan rumah, beribadah di gereja lokal gw, ketemu teman-teman, hadir di acara
keluarga, dan sebagainya. Gw ingin benar-benar menikmati liburan panjang
sebelum masuk ke dunia kerja yang liburannya cuma Sabtu-Minggu dan hari libur
nasional. Nantinya, nggak ada lagi namanya liburan semester, libur karena off
class, atau bisa bangun siang, hiks T_T Satu hal yang gw tunggu di liburan kali
ini adalah kesempatan buat merayakan ulang tahun bersama keluarga setelah 3
tahun terakhir merayakan di perantauan #eaaaa. Seneng banget bisa berkumpul
dengan keluarga besar di Manado di hari ulang tahun gw. Nggak kalah senangnya juga
ketika gw bisa ketemu teman-teman lama gw, ada Lidya (teman SMP) dan Mario
& Shinta (temen SMA). Walaupun cuma mereka bertiga yang bisa gw jangkau untuk contact, tapi gw seneng banget karena bisa saling berbgai cerita
setelah sekian lama terpisahkan jarak hahaha.
Btw, sekitar bulan April-Mei orang-orang manado
“dihebohkan“ dengan KARPET BIRU. Ini bukan objek wisata, taman budaya, atau
bahkan benar-benar karpet bewarna biru yang digelar, bukan! Menurut info dari
bokap gw, karpet biru ini dulunya hendak dibikin tempat pacuan kuda. Ooh
pantesan track-nya berbentuk lingkaran dan di sekitarnya ada tribun penonton
gitu. Tapi entah karena apa, tempat itu pada akhirnya nggak jadi tempat pacuan
kuda sesuai yang direncanakan sebelumnya. Setiap hari di facebook gw pasti
melihat ada orang yang posting foto mereka di karpet biru. Hmm...bikin tambah
penasaran aja. Gw sebagai orang Manado (yang notabene mangkage), pengen dong kesana. Visitasi gw ke karpet biru waktu itu
nggak direncanakan. Kebetulan jalan balik dari bandara menuju ke rumah lewat
lokasi itu, maka nyokap gw memutuskan untuk mampir sebentar setelah nganter
bokap gw ke bandara.
Bukan Helena kalo sehari aja nggak buka social media. Tapi kebiasaan ini justru membuat gw tau kalo di Manado diadain Career Expo di akhir bulan Mei. Hmm....sepertinya bisa nih dicoba, akhirnya gw follow Twitter penyelenggaranya. Besoknya mereka adain quiz, yang me-retweet tweet mereka akan dapat tiket masuk gratis ke Job Fair. Gw iseng retweet tweet yang mereka maksud, who knows I’m lucky. Malemnya, gw di mention mereka sebagai pemenang yang berhak dapat tiket gratis. Hahaha, untuk pertama kalinya gw menang kuis di Twitter. Akhirnya dengan modal tiket gratis (buat hari pertama aja, hari kedua bayar T_T), gw ikut Job Fair dan apply ke 3 perusahaan, yakni salah satu retailer ternama di Indonesia, salah satu bank yang adalah BUMN, dan salah satu perusahaan properti yang punya perumahan, mall, rumah sakit, dan hotel. Ada yang bisa nebak 3 perusahaan itu apa aja? Yang bisa nebak gw nyanyi buat dia, menarik kan hadiahnya? :p
Liburan kali ini juga special abieeezzz (maap alay
sejenak) karena dikasih kesempatan buat jalan-jalan ke Bali setelah terakhir
menginjakkan kaki di sana pada bulan Maret 2010. FYI, ini adalah visitasi gw
yang ke-4 kali setelah tahun 1996, 2002, dan 2010. Sebenarnya bukan pure
jalan-jalan, gw nebeng sama nyokap yang kebetulan ada kerjaan (semacam
benchmarking) di Bali. Gw pergi tanggal 3 Juni dan balik ke Manado tanggal 7
Juni. Lumayanlah buat refreshing hehehe. Oh ya, bokap gw dan adik gw nggak mau
kalah, mereka juga join sama kita walaupun mereka jauh dari gw sama nyokap.
Bokap kerja di Makassar, adik gw kuliah di Jakarta. Maka, jadilan liburan
keluarga yang bersifat dadakan, hahaha!! Jadi ceritanya, Bali mempertemukan
keluarga gw dengan squad lengkap. Habis itu, semuanya kembali ke daerah
masing-masing, pulang pergi nggak bareng-bareng gitu. Lucu ya? :p
Gw nginep di daerah Legian, dimana daerah itu isinya bule
semua karena dekat pantai Kuta dan banyak entertainment spot kayak night club,
resto, shopping center, hotel, spa, etc. In every step, pasti ketemu bule. But,
millions of bule there can’t compare with this one....
Honestly gw pernah sekali membayangkan gimana seandainya
gw beneran berpapasan dengan Niall di Legian, langsung gw bawa pulang deh
wkwkwk :p
Gw mengunjungi beberapa tempat yang udah pernah gw
kunjungi sebelumnya kayak Kintamani, Bedugul, Tanah Lot, Pantai Kuta, Garuda Wisnu Kencana, dan Pantai Jimbaran. Nostalgia aja sih pas ke tampat-tempat itu (dan karena rutenya juga udah seperti itu). Gw juga sempat mengunjungi tempat pembuatan Kopi Luwak. Gw melihat langsung binatang luwak itu seperti apa plus kotorannya yang nantinya dibersihkan (of course!) dan diolah menjadi kopi luwak murni. Gw cerita dikit ya proses terjadinya kopi luwak. Jadi gini...si luwak dikasih makan kopi, dan luwak itupun cuma suka makan biji kopi yang berkualitas baik *wah luwak aja bisa selektif gini lho* Yang namanya dimakan, pasti melalui saluran pencernaan, dan..."dibuang". Tapi justru itulah yang membuat harga kopi luwak super mahal. Harga 1 cangkir kecil aja (yang mungkin cuma 1-2 sendok teh) Rp 50.000, it means per kilogram harganya mencapai jutaan rupiah. Taste dari kopi luwak murni itu pahiiittt *mana ada kopi murni yang manis, Len?* udah ditambah creamer sama gula tetap aja rasa pahitnya yang khas itu "nusuk" di lidah gw. Hmm...mungkin karena gw emang nggak suka yang pahit-pahit seperti kopi, kecuali kopi instan di kemasan, hehe. Selain tempat-tempat yang udah disebutin di atas, sebenarnya gw juga pengen banget ke beberapa tempat yang belum
pernah gw kunjungi sebelumnya, yaitu kebun Binatang Bali Safari and Marine Park, Pantai Padang Padang, Potato Head Beach Club, dan pengen merasakan
nginap (semalam ajaaa) ditempat super kece kayak gini....
W Retreat & Spa Bali, Seminyak
(image source: http://www.wretreatbali.com/)
But for time and cost reason, yaudahlah...It means, gw
masih “ditakdirkan” untuk kembali ke sana hahahaha. Nih gw share beberapa foto
liburan gw...
this is my family!
mungkin Pura di Danau Beratan Bedugul ini adalah background photo yang paling mainstream bagi orang-orang yang berkunjung ke Bali haha
at Pandawa Beach, which is most visited by domestic tourists
at Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.
Jadi ceritanya, patung garuda, wisnu, sama tangannya wisnu yang masih kepisah-pisah bakalan disatuin dan dijadiin patung yang lengkap setinggi 120 meter (plus bagian-bagian lainnya juga yang masih dalam tahap pembuatan). Patung yang adalah icon Bali ini kalo udah jadi nantinya akan kelihatan ketika pesawat landing di Bandara Ngurah Rai. It's like the statue will say "Welcome to Bali"
enjoying sunset at Jimbaran Beach
Actually disini ada tempat makan seafood, tapi karena belum terlalu lapar (dan sebenarnya costly abis -_-), nggak makan disitu. padahal, makan dengan beratapkan langit, berpijakkan pasir, diterangi bintang, dan diiringi country music could be the best dinner ever! gapapa lah, yang penting udah pernah merasakan pas 2010 :p
Helena & Elena
she's my "blasteran" niece (Indonesian, Philippines, American)
she's my "blasteran" niece (Indonesian, Philippines, American)
taken on my last day, nggak tenang kalo belum foto disini hehehe
As the plane landed in Manado, I switched my phone on, and one
message received. Ternyata isi sms itu adalah panggilan buat ikut proses
seleksi dari retailer ternama yang gw apply. Thank God! Singkat cerita, tibalah
hari seleksi itu. Gw pikir, seleksinya hanya psikotest trus pulang dan yang
lolos psikotest akan di-interview. Ternyata nggak demikian. Seleksi tahap 1
adalah presentasi diri, tahap 2 interview, dan tahap 3 psikotest. Tahap
presentasi diri dan interview sifatnya sistem gugur. Jadi applicant yang lolos
sampai ke tahap psikotest akan disaring lagi buat Interview User dan akhirnya
tanda tangan kontrak kerja. Sama sekali nggak nyangka kalo seorang Helena,
manusia yang belum pernah melamar kerja, ikut seleksi buat masuk kerja apalagi
punya pengalaman kerja bisa lolos sampai ke tahap psikotest. It means, hasil
psikotest gw sedang diperhitungkan oleh HRD di Head Office untuk masuk ke
tahapan lebih lanjut yaitu Interview User. Nggak bosen-bosen gw menyatakan
bahwa ini semua karena Tuhan yang boleh memampukan gw. Saat ini gw menyerahkan
semua pada-Nya dan berharap hasil yang sesuai kehendak-Nya boleh menjadi milik
gw. Gw juga sambil bergumul dengan jam kerja yang agak gimanaa gituu. Yang
namanya “jaga toko”, weekend dan hari libur nasional belum tentu bahkan nggak
mungkin libur, karena di waktu-waktu itulah toko ramai dikunjungi orang.
Seminggu kerjanya 6 hari dan hari libur ada di antara Senin-Kamis. Hmm....ini
sih yang sedang gw pertimbangkan dengan orang tua gw. Kalo di tempat kerja yang
lain, yang namanya Sabtu-Minggu dan tanggal merah itu udah pasti libur, tapi
nggak demikian kalo kerja di toko. Oh iya, daritadi gw belum nyebutin posisi yg
gw apply. FYI, gw apply di bagian Store
Supervisor karena posisi itu emang lagi dibuka lowongannya dan matching
dengan ilmu yang gw pelajari saat kuliah.
Hmm...sejauh ini itulah yang bisa gw bagikan di part 2
ini hehe. Semoga dengan membaca kisah gw ini bisa mengisi waktu kalian, bisa
menginspirasi, atau bahkan bisa bikin kalian semakin kangen gw #lho #apasih
#justignore
Buat ke depannya, yang pasti gw masih akan stay di Manado
sampai pertengahan Juli (gw blom beli tiket ke Jakarta!). Apakah setelah wisuda
gw akan balik ke Manado atau tetap stay Jakarta? Hmm...masih galau. Buat
kerjaan gw emang udah request untuk penempatan di Jakarta karena (entah kenapa)
gw masih pengen merasakan hidup di Jakarta hahaha. Tapi semuanya gw serahkan ke
Tuhan, biarlah kehendak-Nya yang terjadi :)
0 comments:
Post a Comment